Selasa, 23 Juli 2013

LOMBA PENULISAN CERITA RAKYAT UNTUK SISWA SLTA SEKALTIM 2013



  Latar Belakang
Keberadaan cerita rakyat adalah bukti adanya peradaban manusia dalam rekonstruksi masa lalu. Rekaman masa lalu itu mengungkap nilai-nilai moral, sosial, agama, adat-istiadat, dan peribahasa dari masyarakat pada zamannya. Tidak mengherankan jika cerita rakyat dapat dijadikan sebagai sumber referensi dalam meneliti sejarah masa lalu.
Cerita rakyat dibagi ke dalam 3 golongan besar, yaitu: (1) mite, (2) legenda, dan (3) dongeng (Bascom, 1965b:4). Mite adalah cerita yang dianggap sungguh-sungguh pernah terjadi dan bersifat suci. Mite ditokohkan oleh para dewa atau makhluk setengah dewa. Sementara itu, legenda dianggap cerita yang pernah sungguh-sungguh terjadi, tetapi tidak bersifat suci. Tokoh legenda adalah manusia yang memiliki sifat-sifat luar biasa. Terakhir, dongeng adalah cerita yang dianggap sungguh-sungguh pernah terjadi. Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan cerita rakyat yang mengandung nilai sosial dan budaya masyarakatnya. Di Kalimantan Timur berkembang beragam cerita rakyat, misalnya “Pantun Legenda Gua Kombeng”, “Asal-Usul Kerajaan Sadurangas”, “Kutukan Sang Kudungga”, “Ayus dan Silu”, “Lahirnya Putri Petung”, “Puan Si Taddung”, dan lain-lain. 
Cerita rakyat mengalami transformasi dalam bentuk dan substansi sesuai dengan perubahan zaman. Perubahan zaman itu juga menyebabkan semakin berkurangnya penutur/pemilik cerita rakyat karena gencarnya arus globalisasi yang lebih mengedepankan hiburan audiovisual dan multimedia. Tidak adanya regenerasi dalam pola pewarisan memosisikan cerita rakyat semakin terpinggirkan. Pada saat ini semakin jarang kita temui orang tua yang mendongeng kepada anaknya. Buku-buku cerita rakyat pun jarang dimasyarakatkan, baik melalui materi-materi di sekolah maupun di toko-toko buku. Oleh karena itu, perlu ada kegiatan yang dapat menstimulus kecintaan masyarakat, khususnya generasi muda terhadap cerita rakyat.
Dalam upaya mengembangkan dan membina bahasa dan sastra Indonesia, Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur akan mengadakan “Lomba Penulisan Cerita Rakyat untuk Siswa SLTA Se-Kaltim 2013”.

  Persyaratan
a.  Siswa SLTA di Kalimantan Timur.
b.  Cerita rakyat Kalimantan Timur (bukan terjemahan atau jiplakan, baik dari buku, internet, maupun sumber-sumber yang lain), belum pernah diterbitkan atau dipublikasikan, dan belum pernah diikutsertakan dalam lomba apa pun.
c.  Cerita rakyat ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
d. Isi cerita tidak mengandung unsur pornografi dan tidak berpotensi menimbulkan konflik yang berkaitan dengan SARA.
e.  Naskah diketik dengan spasi 1,5, di atas kertas ukuran A4, dengan huruf Times New Roman. Batas atas dan kiri 4 cm, tepi bawah dan kanan 3 cm , 5—10 halaman.
f.   Naskah dikirim sebanyak tiga rangkap kepada panitia paling lambat 1 Oktober  2013 (cap pos).
g.  Naskah harus disertai surat pengantar dari sekolah dengan biodata penulis yang mencantumkan alamat dan nomor telepon yang dapat dihubungi/mengisi lembar pendaftaran yang telah tercantum di leaflet.
h.  Naskah yang masuk ke Panitia menjadi milik Panitia dan direncanakan terbit pada tahun 2014.
i.    Naskah cerita dapat diserahkan langsung pada jam kerja atau dikirimkan melalui pos kepada panitia dengan alamat Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur, Jalan Batu Cermin No. 25 Samarinda 75119, Telepon/Faksimile (0541) 250256.

  Penilaian
  Penilaian dan penentuan pemenang dilakukan oleh tim juri yang terdiri atas akademisi dan sastrawan.
  Penilaian mencakup isi, teknik penulisan, dan bahasa.
  Putusan juri tidak dapat diganggu gugat dan tidak diadakan surat-menyurat.

  Pengumuman
  Pemenang akan dihubungi langsung melalui telepon dan diumumkan di media massa.

  Hadiah
  Tiga belas naskah cerita rakyat terbaik akan memperoleh penghargaan sebagai berikut.
  Juara I               : Uang pembinaan Rp1.500.000,00, piagam, dan buku-buku terbitan Badan Bahasa
  Juara II              : Uang pembinaan Rp1.250.000,00, piagam, dan buku-buku terbitan Badan Bahasa
  Juara III            : Uang pembinaan Rp1.000.000,00, piagam, dan buku-buku terbitan Badan Bahasa
  Harapan I          : Uang pembinaan Rp750.000,00, piagam, dan buku-buku terbitan Badan Bahasa
  Harapan II         : Uang pembinaan Rp500.000,00, piagam, dan buku-buku terbitan Badan Bahasa
  Harapan III—X  : Uang pembinaan Rp250.000,00, piagam, dan buku-buku terbitan Badan Bahasa


  Informasi lebih lanjut hubungi:
  Derri Ris Riana (081348581000)
  Winarti (081520993404)